TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Israel menyatakan pemberitaan tentang tahanan atau narapidana Palestina di penjara-penjara Israel menjadi kelinci percobaan perusahaan Farmasi adalah bohong.
"Ini bohong total. Tidak benar hal itu," kata Emmanuel Nahshon, juru bicara pemerintah Israel kepada Tempo melalui pesan whatsapp pada hari Jumat siang, 22 Februari 2019.
Baca: Tahanan Palestina Jadi Kelinci Percobaan Farmasi Israel
Nahshon melanjutkan bahwa pemberitaan itu sebagai propaganda yang salah. Namun Nahshon menolak menjawab pertanyaan lainnya terkait dengan bantahan tersebut.
Sebelumnya, Middle East Monitor melaporkan pernyataan profesor Nadera Shalhoub-Kevorkian, warga Israel bahwa otoritas Israel mengeluarkan izin kepada sejumlah perusahaan farmasi untuk mengadakan tes kepada para tahanan warga Palestina dan Arab di penjara-penjara.
Baca Juga:
Middle East Monitor mengutip laporan media Felesteen tentang pernyataan Kevorkian, pengajar di Universitas Hebrew, saat berbicara di Universitas Columbia di New York City.
Baca: Dalam Tempo 3 Hari, 2 Tahanan Palestina Tewas Tanpa Tahu Sebabnya
Menurut Kevorkian, perusahaan-perusahaan peralatan militer Israel juga menguji senjatanya kepada anak-anak Palestina dan melakukan tes itu di Yerusalem, wilayah Palestina yang dikuasai Israel.
Dalam pembicaraannya yang diberi judul Disturbing Spaces-Violent Technologies in Palestinian Jerusalem, Kevorkian berujar: " Mereka memeriksa bom yang mana digunakan, bom gas. Apakah meletakannya dalam kantung plastik atau karung pakaian. Memukul kami dengan senjata atau menendang kami dengan sepatu."
Kevorkian mengatakan data tentang tahanan Palestina menjadi kelinci percobaan oleh farmasi dan perusahaan peralatan militer Israel dikumpulkan saat melakukan proyek penelitian di Universitas Hebrew.